Cerpen Cinta: Martir
“Sekarang kita adalah martir-martir itu,” serunya seraya berlari terus menuju medan pertempuran. Aku mengikuti di belakangnya. Dor ..dor..dor. Letusan itu terdengar keras sekali. Berulang-ulang. Dia berteriak, suaranya parau. Merah darahnya mengaliri kujur tubuhnya. Ia mengejang. Aku yang berada di dekatnya hanya mampu diam.
Bagaimana ia harus kudekati, sementara peluru-peluru terus saja
Artikel Terkait
Cerpen Indonesia
- Cerpen Persahabatan: Didiemin Kakak Ipar
- Cerpen Cinta: Scoppy
- Cerpen Horor: Dilindes Truk
- Cerpen Sedih: Bhisma
- Mi… Pi… Masa Lupa Ulang Tahunku?
- Cerpen Lucu: Lo yang Berbuat, Gue yang Tanggung Jawab
- Cerpen Cinta: Jika Cinta Dia [Part 1]
- Cerpen Cinta: Choky Oh Choky
- Cerpen Sedih: Bergema
- Cerpen Cinta: Jodohku…
Cerpen Cinta
- Cerpen Cinta: Scoppy
- Cerpen Cinta: Si Ganteng
- Cerpen Cinta: Jadikan Aku yang Kedua
- Kelak Akan Ada Pria yang Tepat Untukmu [Part 2]
- Kelak Akan Ada Pria yang Tepat Untukmu [Part 1]
- Pertemuan Terakhir
- Cerpen Cinta: Jika Cinta Dia [Part 1]
- Cerpen Cinta: Choky Oh Choky
- Cerpen Cinta: Jodohku…
- Cerpen Cinta: Lagi Falling in Love